Pentingnya
Konservasi Keanekaragaman Hayati di Papua
KEANEKARAGAMAN hayati meliputi keanekaragaman genetik, spesies, ekosistem
dan keragaman budaya manusia. Semakin beraneka ragam gen, spesies, dan
ekosistem, maka semakin kokoh daya dukung lingkungan. Semakin kokoh daya dukung
lingkungan maka semakin stabil ia mendukung atau menyangga perikehidupan
manusia.
Tanah Papua memiliki keanekaragaman hayati yang sangat
tinggi baik flora maupun fauna. Kita mempunyai flora maupun fauna endemik yang
merupakan ciri khas Papua. Misalnya kekayaan yang ada dalam hutan tropis kita.
Hutan tropis di Papua sangat kaya akan keanekaragaman hayatinya karena
dipengaruhi oleh faktor kedekatan dengan Benua Australia, Papua mempunyai aneka
tamanan anggrek yang masuk dalam famili Orchidaceae yang tumbuhnya
tersebar dari pantai (hutan payau), rawa sampai daerah pegunungan dan umumnya hidup
sebagai epiphite menempel pada batang pohon maupun diatas batu-batuan
dan hidup diatas tanah humus di bawah hutan primair. Sudah sejak jaman Belanda
tanaman anggrek mulai mendapat perhatian dan banyak ahli botani dan biologi
dimana mereka telah banyak mengadakan ekpedisi guna mengumpulkan jenis-jenis
anggrek di Papua. Selain itu, kita mempunyai aneka jenis kayu-kayuan yang
terbagi dalam berbagai tipe dan golongan.
Tidak hanya itu saja, Papua yang merupakan daerah peralihan
antara benua Asia dan Australia, mempunyai kekayaan alam berupa fauna yang khas
serta elok dan jarang di jumpai di daerah lain. Seperti Burung Cenderawasih (Paradisedae),
Kangguru Pohon (Borcopsis mulleri), Kasuari (Casuarius
asuarius), Soa-soa (Hydrosaurus amboinensis),
Burung Maleo (Megachephalon maleo), dan aneka fauna lainnya yang sangat beragam.
Menyimak perkembangan yang terjadi di Papua akhir-akhir ini,
penyusutan dan punahnya keanekaragaman hayati melaju terus akibat negatif dari
pembangunan dan pemekaran wilayah yang tentunya menuntut pembukaan areal hutan
guna kepentingan pembangunan infrastruktur serta kegiatan investasi baik perkebunan
maupun pertambangan yang telah memasuki area-areal yang dilindungi.
Bukan hanya itu saja, masih banyak aktivitas yang dilakukan
oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang merusak habitat,
mengeksploitasi dan mengubah kekayaan hayati secara berlebihan dan juga tambah
diperparah dengan lemahnya aturan dan penegakan hukum di Papua mengenai
perlindungan keanekaragaman hayati, lihat saja kura-kura moncong babi (Carettochelys
insculpta) baru-baru ini disita oleh aparat berwenang di Merauke karena
akan diselundupkan ke Jakarta.
Melihat hal diatas, maka sangat penting untuk dilakukan
usaha-usaha perlindungan maupun konservasi baik secara in situ maupun ex
situ. Misalnya secara in situ, kita mempunyai Taman Nasional Lorentz
yang telah ditetapkan menjadi situs warisan dunia. Dimana kelestrarian taman
ini perlu kita jaga, sebap kawasan TNL memiliki keanekaragam hayati yang sangat
tinggi, disini terdapat tiga puluh empat jenis tumbuhan yang meliputi seluruh
lingkungan utama yang diakui di Papua. Kekayaan dan keanekaragaman hayatinya
tak tertandingi. Kawasan Lorentz yang dinilai oleh pakar mamalogi sebagai
daerah yang memiliki keanekaragaman mamalia terbesar di Melanesia.
Selain itu, kita mempunyai Kawasan Taman Nasional Wasur
maupun keanekaragaman hayati yang terdapat di kawasan Pegunungan Foja Mamberamo
yang mempunyai kawasan hutan yang masih lestari dan 'perawan' serta memiliki
ciri khas tersendiri karena memiliki berbagai macam flora dan fauna yang
beberapa diantaranya merupakan endemik Papua.
Untuk itu ada beberapa hal prioritas yang harus dilakukan
antara lain :
1.
Meningkatkan efektivitas pengelolaan
daerah konservasi in situ dan ex situ
2.
Melestarikan keanekaragaman hayati
di kawasan agro-ekosistem dan diluar kawasan lindung
3.
Meningkatkan apresiasi pengetahuan
dan pemberdayaan masayarakat adat Papua yang berada di sekitar hutan, agar ikut
bersama-sama menjaga kelestarian hutan serta keanekaragaman hayati yang
terkandung didalamnya
4.
Meningkatkan efisiensi dan
kelestarian penggunaan keanekaragaman hayati
5.
Membuat jaringan kerjasama, memantau
dan mengevaluasi pengeloaan keanekaragaman hayati yang ada di Papua.
Jadi seperti itu kira-kira pembahasan kita kali ini mengenai
pentingnya konservasi keanekaragaman hayati, semoga bermanfaat bagi Anda para
pembaca serta dapat membuka wawasan Anda akan pentingnya usaha konservasi
keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati sangatlah penting
untuk terus dijaga dan dilestarikan, karena hal tersebut merupakan suatu sistem
yang tidak boleh terpisahkan satu dengan lainnya. Apabila hal tersebut tersebut
diabaikan, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam ekosistem yang ada.
Seperti halnya penebangan hutan yang tidak sesuai dengan kelesatarian
lingkungan akan berakibat timbulnya banjir saat musim hujan. Selain itu juga
dapat menimbulkan longsor, kelangkaan beberapa spesies, erosi tanah, dll.
Keanekaragaman hayati mempunyai banyak
manfaatnya. Baik dari segi ekonomi, ekologi, farmasi, dan riset.
1. Manfaat dalam ekonomi
Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan
(flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis
kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk
kepentingan ekspor, misalnya saja kayu jati jika di ekspor akan menghasilkan
devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber
makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal
dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan
industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan
sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan
sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya
dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.
2. Manfaat dalam ekologi
Keanekaragaman hayati merupakan
komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan
hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi
bumi, antara lain:
a. Merupakan
paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar
karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran
udara dan dapat mencegah efek rumah kaca.
b. Dapat
menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban
udara. Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman
hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem.
Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini
tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh, burung hantu dan
ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini
dilenyapkan oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus.
Akibatnya perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama
tikus.
3. Manfaat dalam Farmasi
Manusia telah lama menggunakan sumber
daya hayati untuk kepentingan medis. Selain pengobatan tradisional, pengobatan
moderenpun sangat tergantung pada keragaman hayati terutama tumbuhan dan
mikroba. Sumber daya dari tanaman liar, hewan dan mikroorganisme juga sangat
penting dalam pencarian bahan-bahan aktif bidang kesehatan. Banyak
obat-obatan yang digunakan saat ini berasal dari tanaman; beberapa
antibiotik, berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia baru ditemukan
setiap saat.
4. Manfaat dalam Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah
sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini
masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui
manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana
pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan.
Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari
tumbuhan. Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan
ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Masih banyak yang bisa
dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya hayati secara lebih baik,
bagaimana menjaga dasar genetik dari sumber daya hayati yang terpakai, dan
bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi. Daerah alami
menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai
perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan
untuk penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi.
Keanekaragaman hayati dapat menurun
karena perilaku dari manusia, di samping juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Namun pada kenyataannya, perilaku manusia mempunyai frekuensi yang
lebih besar daripada faktor lingkungan. Salah satunya adalah demi kepentingan
individu. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, seseorang akan merelakan
hangusnya hutan demi lahan bangunan atau industri tanpa memikirkan akibat dair
perilaku tersebut. Maka dari itu, sudah saatnya untuk menjaga keanekaragaman
hayati. Bukan untuk masa sekarang, namun juga untuk masa depan.
Manfaat Mempelajari
Keanekaragaman Hayati
2
2
1
|
Dengan
mengetahui adanya keanekaragamaan gen
merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi
(kawin silang) untuk mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.
|
2
|
Dengan
mengetahui adanya kenaekaragaman jenis
dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan
sandang, dan papan, juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang
dapat dibudidayakan.
|
3
|
Dengan
mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem
kita dapat mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem
tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
|
nice information,,,,,thx yeaaaaaaaa....
BalasHapusi like to read this one,,,,,,,,